
PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Banten :
Peran partisipasi masyarakat dalam
Program PNPM Mandiri Perdesaan banyak diadopsi pemerintah daerah di berbagai
wilayah di Indonesia. Kali ini provinsi Banten ikut menerapkannya ke dalam
program yang bernama Gerakan Pembangunan Kecamatan Banten Bersatu (Gerbang Ratu)
yang terintegrasi dengan program PNPM Mandiri Perdesaan.
Hal ini disampaikan oleh Soegiharto,
Koordinator Provinsi (Korprov) PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Banten, saat
ditemui dalam acara Semiloka PNPM Mandiri Perdesaan dan Sosialisasi Program Raskin
di aula STIE LA Tansa Mashiro Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, 25 Februari 2013.
Semiloka PNPM Mandiri Perdesan dan Raskin
Budi Santoso, Assisten Perekonomian
dan Pembangunan Kabupaten Lebak, melaporkan kegiatan Semiloka PNPM Mandiri
Perdesaan dan Sosialisasi Program Raskin tersebut dihadiri 509 orang, antara lain 28 Camat, Penanggung Jawab Operasional
Kegiatan (PJOK) tingkat kecamatan dan pengelola Raskin sebanyak 55 orang, 54 fasilitator
kecamatan, 345 lurah dan kepala desa serta 27 ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK)
dari Kabupaten Lebak.
Untuk Kabupaten Lebak alokasi
dana PNPM Mandiri Perdesaan anggaran 2012 sebesar Rp 71.150.000.000, terbagi dari
APBN sebesar Rp. 64.035.000.000 dan dari APBD sebesar Rp. 7.115.000.000 sudah
terserap 100 persen. Dana tersebut dialokasikan untuk sarana dan prasarana
sebesar Rp. 63.342.433.800 serta peningkatan modal Simpan Pinjam bagi Perempuan
(SPP) sebesar Rp. 7.806.566.200. Sedangkan nilai asset untuk SPP sampai tahun
2012 sebesar Rp 170.188.274.811 dengan tingkat pengembalian sebesar 88 persen,
dimana tingkat pengembalian tertinggi dicapai Kecamatan Curugbitung sebesar 97
persen dan terendah Kecamatan Cibadak sebesar 69 persen.
Sementara itu nilai asset Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK) hingga tahun 2012 sebesar Rp.
15.423.032.250 dengan tingkat pengembalian sebesar 78 persen, dimana tingkat
pengembalian tertinggi 95 persen ada di Kecamatan Rangkasbitung dan Kecamatan
Curugbitung terendah sebesar 35 persen.
Dalam sambutannya Bupati
Lebak, H. Mulyadi Jayabaya,
menyampaikan agar semua pelaku PNPM Mandiri Perdesaan turut mensukseskan program
Geraka Gerbang Ratu yang dicanangkan
pemerintah provinsi Banten yang
terintegrasi ke dalam program PNPM Mandiri Perdesaan. Pada kesempatan itu
Bupati memberikan hadiah dan penghargaan ketiga kecamatan dan tiga desa terbaik
sebagai pengelola beras bagi masyarakat miskin (Raskin).
Sosialisasi Program dan Padatnya Pekerjaan

Selain itu, upaya sosialisasi
terus dilaksanakan dengan berupaya meningkatkan kemampuan fasilitator dalam menulis dan membina relasi
dengan media massa yang masih dianggap minim. PNPM MPd Provinsi Banten juga
mulai mengembangkan website untuk menjalankan fungsi sosialisasi dan publikasi
program.
“Kita menghendaki sosialisasi program tidak hanya bertumpu di kecamatan
dan desa. Jika kita hanya mengandalkan pertemuan formal dan papan informasi
yang disediakan oleh program, tentunya hanya orang sekitar yang memperoleh
informasi program, ”ujarnya lebih lanjut.
Sugiharto sendiri mengakui, sebagian
masyarakat Banten masih belum cukup memahami program ini secara utuh dan
lengkap. Pemahaman yang sepotong-potong dapat menimbulkan bias sehingga
dibutuhkan berbagai media informasi untuk mengatasinya. Disamping itu bahan-bahan
media penyebaran informasi seperti poster sudah banyak yang tua dan rusak sehingga
tidak bisa digunakan secara maksimal. Jadi perlu dibuat materi poster yang baru Selain poster, perlu disebarkan stiker yang
berisi nomor pengaduan yang bisa
dihubungi, alamat kantor, alamat sms, fax dan email. Stiker-stiker dibuat untuk ditempatkan di berapa tempat yang mudah
dilihat di berbagai wilayah..
“Masih banyak pekerjaan yang
harus diselesaikan, namun demikian diharapkan semua pelaku dan fasilitator PNPM
Mandiri Perdesaan di Provinsi Banten tetap semangat,” imbuh Soegiharto lebih
lanjut.
Sementara itu, Muhammad Ilyas,
Fasilitator Kabupaten (Faskab) Pandeglang saat diminta keterangan mengenai
papan informasi mengakui pengelolaan papan informasi belum optimal. Menurutnya
sosialisasi papan informasi masih perlu dilakukan, tidak saja penyampaian
informasi dan pengelolaannya, tapi juga cara peletakannya sehingga mudah
ditemui dan mudah dilihat orang. Jangan sampai papan informasi jadi sepi dan
tak diperbaharui seiring dengan selesainya kegiatan.
Menyadari semua itu PNPM MPd
Kabupaten Pandeglang memonitoring keberadaan papan informasi di semua desa,
agar kelemahan yang ada segera dapat diperbaiki sebagaimana mestinya. Mengingat banyaknya desa yang harus dipantau,
masing-masing desa diminta mengirimkan foto papan informasi masing-masing.
Walau diakui, masih ditemui gambar yang
sudut pengambilannya kurang variatif, atau hanya menampakkan bagian depan saja.
Posting Komentar